Hallo semua…
apa kabar ? udah lama ga nyentuh blog ini, mudah mudahan semuanya dalam keadaan
sehat walafiat… ngomong-ngomong soal mimpi semuanya pasti punya mimpi kan ?
apasih mimpi kalian ? nah di tulisan kali ini saya ingin sedikit berbagi cerita
mengenai mimpi saya yang sudah lama saya tulis di buku kecil yang isinya
tentang “LIFE GOALS”
Mimpi saya
banyak gak Cuma satu dua atau tiga, mimpi saya kalau saya tulis di buku mungkin
gak bakal cukup satu pack buku sinar dunia yang isinya satu buku 58 lembar
kalau di ibaratkan.
Menurut saya
nih ya definisi mimpi itu merupakan angan angan yang harus di wujudkan dengan
tindakan melalui proses yang panjang dan penuh tantangan.
Dulu ketika
SMA Saya pernah bermimpi setelah lulus SMA saya ingin kuliah di luar negeri,
entahlah kenapa harus luar negeri… mungkin dulu berfikir bahwa kuliah di luar
negeri itu keren, dan kenyataannya ya memang terlihat keren tapiiiii ya tapiii…
setelah di rasakan tidak sekeren yang kalian lihat…Jadi setelah lulus SMA saya
mengikuti tes SBMPTN tetapi dinyatakan TIDAK LULUS ah sudahlah saya hopless,
dan setelah saya tahu bahwa saya tidak di terima saya langsung mendaftarkan
diri ke salah satu perguruan tinggi swasta di daerah Bandung, sebut saja STIE
EKIUITAS, awal mula tahu STIE EKUITAS dari teman dekat saya ketika SMA namanya
Eka, kami memang punya satu visi yang sama untuk melanjutkan kuliah di STIE EKUITAS,
Karena both of us ingin jadi Banker, daftar lah saya di EKUITAS dengan
berbekalkan Dokumen seperti : RAPORT, IJAZAH, SKHUN, KK, dan AKTE LAHIR.
Ditemani teman saya yang bernama Megantari… saya daftar setelah mengikuti ujian
SBMPTN yang bikin saya niat banget daftar ke EKUITAS karena saat ujian SBMPTN saya
sama sekali ngga yakin LULUS saya daftar di EKUITAS dan hari itu juga di
umumkan bahwa saya DITERIMA sebagai mahasiswa EKUITAS angkatan tahun 2014 via
jalur PMDK. Bagaimana rasanya langsung di terima ? tanya teman saya megan. Hmm
Biasa Aja jawab saya,,,
Singkat
cerita, mendekati perkuliahan saya mencari kos kosan, ditemani kedua orangtua
saya dan temannya karena pada saat itu orangtua saya belum mengetahui daerah
bandung, jadilah ayah saya meminta temannya untuk mencari kosan untuk saya.
Setelah mencari dapatlah kosan dengan harga 10jt/thn waww mahal sekali pikir
saya. Harganya memang dua kali lipat dari harga koan biasanya,,, tapi balik
lagi dengan istilah “HARGA TIDAK AKAN MENIPU” memang benar adanya…
Ospek
dimulai, segala perlengkapan ospek saya siapkan untuk menyambut perkuliahan
semester awal, rasanya ada yang beda ketika awal masuk kuliah, ya beda banget
karena saya pada saat itu sama sekali tidak memiliki teman (teman SMA). Benar
benar sendiri dan tak berkawan ah sedihnyaaa…ini konsekuensi sih, emang pada
awalnya saya sudah berkomitmen dengan diri saya bahwa harus pisah dengan teman
SMA agar saya punya kawan dari berbagai macam
daerah,suku,bangsa,agama,karakter, dan latar belakang. ternyata doa saya di
ijabah oleh Allah… bahkan sebelum memutuskan untuk berkuliah di EKUITAS saya
ditawari untuk kuiah dimana banyak teman-teman saya kuliah di PTN tersebut,
saya menolaknya. Karena berbagai alasan yang menurut saya itu tidak mungkin.
Awal
perkuliahan saya merasa insecure dengan situasi dan kondisi yang berbeda dari
sekolah saya sebelumnya, dulu saya sekolah di SMA islam. Tentunya ada perbedaan
dari segi pergaulan lingkungan dan teman-teman…kebetulan saya anaknya suka
tantangan, berbeda dengan beberapa teman saya yang memilih untuk satu
universitas dengan teman se genk nya atau bahkan memilih satu fakultas
bersamaan, tapi saya tidak tertarik akan hal itu saya anaknya sedikit
individualis jadi tidak terlalu suka kalo bergenk genkan terkesan conservative
menurut saya hehehe ya walaupun pernah sih ber genk genk gitu tapi dulu pas
masih labil. Oke di awal awal masuk kuliah ada sejenis pengealan
ekstrakulikuler gitu, sebenarnya banyak pilihan tapi saya tertarik dengan UKM
Taekwondo, Badminton dan Formais. Singkat cerita saya lebih tertarik dengan
FORMAIS (Forum Mahasiswa Islam) alasannya sih singkat pengen belajar jadi orang
yang lebih baik, kenapa harus formais ? emang UKM lain ga ngajarin hal2 baik?
Oke jadi jawabannya begini… di formais saya mendapatkan banyak pelajaran yang
tidak mungkin saya temukan di UKM UKM lain, kegiatannya, anggotanya,
pengurusnya, demisionernya, dan teman-temannya kami meliliki satu tujuan yang
sangat jelas yakni mencari Ridho Allah. Di formais ini saya belajar bagaimana
caranya berorganisasi bersosialisasi berkomunikasi menurut syariat islam,,, dan
yang lebih kerennya lagi mereka aktiv dalam dunia sosial dimana formais menjai
salah satu penggerak Mari membangun masjid dan Gerakan Husnudzon, meskipun saya
sudah tidak lagi berkecimpung di Formais tapi saya selalu ingin tahu kegiatan
mereka dan saya memantau dari jauh melalui social media. Ditengah semester 3
saya merasa tidak nyaman di ekuitas alasannya random sampai saat ini saya masih
belum bisa menemukan alasan pasti kenapa ingin pindah kuliah dari ekuitas, dulu
ketika kelas 3 SMA saya mendapatkan banyak pilihan diantaranya Bandung
Yogyakarta dan jakarta. Saya pilih bandung saat itu karena cuacanya, jaraknya,
dan populasi mahasiswanya yang mendominasi. Dan bandung adalah salah satu list
yang masuk kriteria kota favorit saya untuk mencari ilmu. Meski setahun di
bandung saya mendapatkan amat banyak pengalaman yang sangat berharga. bagiku Bandung
bukan hanya masalah fashion, cuaca, kuliner, dan akang ganteng bandung bagi ku
lebih dari itu kepada bandung saya akan kembali.
Bandung bagiku Surga kecil
yang allah ciptakan untuk kita nikmati lebih cepat di dunia. Kepada bandung aku
akan kembali entah untuk bekerja maupun untuk menetap di sana. Se indah itu
bandung di mata saya… tentang jalan dago yang penuh pepohonan, dipati ukur yang
penuh makanan, jalan sukasenang yang penuh kenangan sampai jalan merdeka yang
penuh kendaraan.
Semester 1
di ekuitas sudah berlalu rasa senang
karena bisa terlewati dengan mulus dan mendapatkan IPK yang tidak di sangka
sangka, Alhamdulillah. Beranjak dari semester 1 kemudian beranjak ke semester 2
rasa tidak nyaman mulai muncul disebabkan oleh masalah kecil tapi berdampak
besar terhadap diri saya, mulanya hanya sekedar ingat tentang impian masalalu,
yang ingin kuliah di jawa dengan pertimbangan biaya hidup murah, atmosfer yang
berbeda, ingin bisa bahasa jawa, dan ingin menikmati udara yang berbeda dan
sempat berpikir “bosan hidup di tanah sunda” iya memang saya terlahir sebagai
orang sunda, yang hidup dan tumbuh di sunda pula rasa bosan pasti ada apalagi
kedua orangtua saya asli sunda. ketika musim lebaran musim dimana orang orang
berkumpul dengan keluarga dan biasanya budaya mudik sudah tidak asing lagi,
saat di singgung mudik kemana ?
saya
sudah bosn menjawab… karena akan sama jawabannya dari tahun ke tahun
yaitu
mudik ke kampung sebelah. Maka dari itu saya memutuskan untuk pindah
kuliah. Tidak
mudah ternyata untuk pindah dari satu univ ke univ lain, ribet,
prosesnya
panjang, pokoknya nano nano bangetlah rasanya… tapi dibalik itu saya
banyak
mengambil hikmahnya. dapet keluarga formais yang super duper care, temen
temen yang asyik, tetangga kosan yang aneka ragam, dosen yang
inspiratif, dan banyak lagi,,,, bagi adik adik yang minat untuk kerja di
perbankan silahkan daftar ke ekuitas very recommended
inagurasi ekuitas 2014
temen temen kelas kalo jam istirahat ya begini kerjaannya
praktikum bahasa inggris
salah satu dosen terlucu, beliau adalah pak lili masli
aula ekuitas lantai 4
ini saya dan eka ma best friend since 2012
Kak mau tanya dong lebih baik pilih akuntansi D3 akreditasi A atau S1 akreditasi B ?
BalasHapus